Ramadan di Indonesia bukan hanya waktu untuk refleksi spiritual dan devosi, tetapi juga perayaan warisan kuliner. Seluruh kepulauan, bulan suci membawa berbagai hidangan dan camilan unik untuk setiap daerah, membuat saat berbuka puasa (iftar) dan sahur menjadi kenikmatan kuliner. Dari Kolak yang sangat dicintai hingga spesialisasi regional, mari kita jelajahi hidangan ikonik Ramadan yang menangkap suasana meriah Ramadan di Indonesia.
Perjalanan Kuliner Melalui Bulan Ramadan Indonesia
Kolak: Hidangan Bulan Ramadan Khas
Tidak ada meja Ramadan di Indonesia yang lengkap tanpa Kolak. Hidangan penutup yang terbuat dari gula merah, santan, dan pisang ini, terkadang dengan tambahan ubi dan labu, merupakan makanan pokok selama bulan suci. Rasanya yang manis dan creamy tidak hanya menyenangkan tapi juga memberikan dorongan energi cepat setelah sehari berpuasa.
Kelezatan Regional
- Bubur Kanji Rumbi – Aceh: Porridge coklat pedas, dipengaruhi oleh masakan India, biasanya disajikan di masjid di Aceh untuk iftar. Kandungan rempahnya yang kaya membuatnya menjadi hidangan yang menghangatkan dan mengenyangkan.
- Putu Mangkok – Kepulauan Riau: Camilan manis ini terbuat dari tepung beras dan gula merah dengan taburan kelapa parut, membuatnya manis dan sedikit asin. Bentuknya yang menyerupai mangkuk terbalik memberikan nama unik.
- Ketan Bintul – Banten: Hidangan yang telah ada sejak abad ke-16 ini dicari oleh masyarakat Banten selama bulan Ramadhan untuk berbuka puasa. Hidangan ini terbuat dari ketan dan disiram dengan serundeng.
- Mi Glosor – Bogor, Jawa Barat: Di Kota Hujan Bogor, hidangan berbuka paling populer adalah mi glosor. Dapat dengan mudah ditemukan di pinggir jalan atau di pasar takjil sekitar kota. Dinamakan demikian karena teksturnya yang halus, yang dihasilkan karena mie lezat ini menggunakan tepung singkong atau aci.
- Kicak – Yogyakarta: Selama bulan puasa, pasar kaki lima Ramadan biasa buka di Kampung Kauman, Yogyakarta, dan telah menjadi tradisi tahunan. Di pasar ini, banyak takjil dan hidangan spesial Ramadan yang sempurna untuk berbuka puasa, salah satunya adalah kicak legendaris.
- Bongko Kopyor – Gresik, Jawa Timur: Sebagai takjil paling terkenal di Gresik, Jawa Timur, bongko kopyor dapat dengan mudah ditemukan di pinggir jalan hanya selama Ramadan. Hidangan lezat ini terbuat dari sagu, nangka, roti tawar, kelapa muda, pisang, dan santan yang kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.
- Bingka Kentang – Banjar, Kalimantan Selatan: Kue lezat ini berasal dari Kalimantan Selatan, tetapi popularitasnya juga diakui di berbagai daerah sekitar Kalimantan Timur. Terbuat dari campuran kentang, tepung, santan, susu, dan gula, bingka kentang adalah salah satu hidangan berbuka puasa favorit lokal.
- Barongko – Makassar, Sulawesi Selatan: Barongko adalah hidangan dari Makassar, Sulawesi Selatan. Rasanya yang manis dan gurih cocok untuk berbuka puasa. Bahan yang digunakan untuk membuat barongko antara lain pisang, telur, santan, gula, dan garam, semua dihancurkan dan dicampur menjadi adonan. Setelah itu, adonan akan dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.
- Asida – Maluku: Berasal dari Timur Tengah, hidangan manis ini datang ketika Islam mulai masuk ke bagian timur Indonesia. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis membuat hidangan ini menjadi menu iftar reguler di Maluku.
Merangkul Tradisi dan Kebersamaan
Ramadan di Indonesia adalah saat tradisi kuliner bersinar, mengumpulkan orang-orang dalam perayaan iman, budaya, dan komunitas. Setiap daerah memberikan rasa uniknya ke meja Ramadan, menawarkan rasa dari lanskap kuliner Indonesia yang beragam.
Saat Anda menjelajahi kelezatan Ramadan ini, ingatlah untuk mengunjungi masjid-masjid indah seperti Masjid Istiqlal Besar di Jakarta dan Masjid 99 Kubah di Makassar untuk sepenuhnya merasakan semangat Ramadan. Dan, saat menikmati hidangan kuliner ini, patuhi protokol CHSE (kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan) untuk memastikan Ramadan yang aman dan menyenangkan.
Di bulan suci ini, biarkan lidah Anda menjelajahi Indonesia melalui hidangan ikoniknya, setiap hidangan menceritakan kisah tradisi, warisan, dan keunggulan kuliner. Dari makanan bersama saat berbuka puasa hingga camilan khusus yang disiapkan dengan penuh perhatian, bulan Ramadhan di Indonesia adalah bukti dari kekayaan budaya yang membuat waktu ini benar-benar tak terlupakan.